Kini tahun baru itu telah berlalu dan sudah saatnya kertas itu dicorat-coret lagi. (oke analoginya cukup sekian), intinya, setelah tahun baru yang damai berlalu, saatnya memulai kembali mencari masalah dengan orang lain, dan tempat mana lagi yang lebih bagus untuk mulai ketimbang dari “preman solo” tetangga sebelah yang memang sudah sering menjadi objek dan sumber inspirasi dari tulisan2 yang ada di blog gua.
Selama gua nulis blog sudah banyak gua menyebut tentang orang yang satu ini, tapi gua baru sadar kalau selama ini gua belum pernah mendedikasikan satu blog pun buat dia. Jadi sekarang gua bakal memperkenalkan yang bersangkutan secara khusus.
Pertama kali gua ketemu sama sang preman ... errr.. lupa entah di mana, justru gua inget rumet gua pernah bilang kalau pertama kali ketemu orang yang bersangkutan di suatu ruangan terbuka di bekas gedung tempat gua kerja
Hari berganti bulan, sang preman yang semula bermarkas di dalam kampus ternyata diusir keluar berhubung
Ada satu hal yang membuat gua salut yaitu walaupun preman tapi dia masih menerapkan gaya hidup sehat bebas asap rokok, dengna menu makanan dipenuhi sayuran hijau, walaupun diperlukan waktu yang jauh lebih lama untuk makan sayuran itu dibandingkan dengan makan chicken cutlet di western food yang 100% sinful. Minuman favoritnya? Tidak diragukan lagi secangkir kopi dicampur susu kental manis yang disajikan hangat,
Namun di samping “nature”nya sebagai preman, sang preman ini juga ternyata jago bermain piano, masih dilengkapi dengan kualitas suaranya yang nggak kalah sama Syahrini (mungkin juga dulu pernah ikut audisi KDI dengan membawakan lagu “Kalau bulan bisa ngomong”). Selain itu pembawaannya memang rendah hati, tidak sombong,
Dan akhinrya kini sudah lebih dari 3 tahun gua berkenalan dengan sang preman itu dengan segala suka-dukanya, mulai dari makan siang bareng di bawah komando ibu kos hingga naik MRT yang mogok di tengah terowongan (untung gak sampai harus jalan kaki), dan sang preman kini tinggal 11 bulan lagi menuju saat dimana kpekerjaan sampingannya di sini akan selesai dan dia harus memutuskan apakah akan kembali menjadi preman yang berkelana di dunia hitam atau kembali ke jalan yang benar untuk menjadi orang baik, syukur2 menjadi peneliti demi kemajuan ilmu pengetahuan dan umat manusia demi menebus sisi kelamnya di masa lalu saat masih berada di dunia hitam bersama preman2 yang lain, atau.. ikut kami membuka warung? Entahlah, kita lihat saja nanti.
Sekian.